Jumat, 02 Desember 2016

Fungsi Green House Ditinjau Dari Struktur Bangunannya



Jika dilihat dari fungsi strukturnya, green house terbagi menjadi beberapa jenis.

a)  Shade house (Rumah Naungan).
Struktur bangunan ini terbuat dari rangkaian naungan dari bahan material yang memungkinkan cahaya matahari, kelembaban dan udara dapat masuk melalui celah-celah. Bahan material penutup bangunan digunakan untuk memodifikasi lingkungan yang secara khusus digunakan untuk mengurangi cahaya sekaligus melindungi tanaman dari kondisi cuaca yang kurang menguntungkan. 

b)  Screen house (Rumah Kaca/Plastik).
Bangunan ini terbuat dari plastik atau kaca yang dibuat untuk melindungi tanaman dari serangan hama. Screen house ini banyak dijumpai di daerah-daerah panas atau beriklim tropis.

c)  Crop top structures (Struktur Puncak Tanaman).
Green house pada kategori ini dibuat atap tanpa ada dinding. Atapnya bisa terbuat dari plastik atau kaca, kain (shade cloth), atau ram nyamuk (insect screening). Struktur ini dibuat sedemikian rupa untuk melindungi tanaman dari air hujan atau mengurangi intensitas cahaya.



Beberapa jenis mesin dan peralatan yang lazim disediakan dalam green house berskala industri antara lain:
  • sistem irigasi dan pemupukan (drip/sprinkler irrigation systems),
  • sistem pengkabutan untuk mengatur kelembaban udara,
  • ventilator untuk membuka dan menutup celah udara masuk-keluar,
  • jaring naungan (shading net),
  • kipas pendingin,
  • sistem penghangat,
  • generator CO2,
  • alat kontrol suhu (termometer), kelembaban (higrometer) dan radiasi,
  • soil pH moister, serta tes NaCl.

Anda ingin berkonsultasi mengenai green house yang sesuai dengan tipe, desain, kondisi lahan dan biaya pembuatan yang Anda butuhkan? Kami siap memberikan berbagai alternatif solusi. 

Hubungi : HP. 081381570972 atau email : greenhouse.kediri@gmail.com

Selasa, 29 November 2016

Mengembangkan Desa Agro Wisata Dengan Green House Buah Dan Sayuran



Agrowisata merupakan salah satu alternatif potensial yang dapat dikembangkan di desa. Istilah agrowisata digunakan untuk jenis pariwisata yang khusus menjadikan hasil pertanian, peternakan, perkebunan sebagai daya tarik bagi wisatawan. Jadi, objek kunjungannya adalah daerah pertanian atau perkebunan yang sifatnya khas, yang telah dikembangkan sedemikian rupa sehingga berbagai aspek yang terkait dengan jenis tumbuhan yang dibudidayakan itu telah menimbulkan motivasi dan daya tarik bagi wisatawan untuk mengunjunginya. Aspek-aspek itu antara lain jenis tanaman yang khas, cara budidaya dan pengelolaan produknya, penggunaan teknik dan teknologi, aspek kesejarahannya, lingkungan alam dan juga sosial budaya disekelilingnya.

Tentu akan menjadi pengalaman yang menyenangkan bila kita berwisata mengunjungi green house di mana pengunjung dapat melihat berbagai jenis tanaman yang menarik, bahkan langka, sehingga dapat menjadi daya tarik. Ada yang khusus mengkoleksi kaktus, anggrek atau berbagai jenis tanaman dengan suasana dibuat seperti di alam bebas. Atau sekedar buah dan sayuran yang dipadu dengan konsep petik langsung di kebun.

Untuk itu saat ini banyak elemen masyarakat yang berminat untuk membangun green house, bahkan masyarakat di perkotaan dengan lahan yang sempit. Selain dapat digunakan untuk program penghijauan lingkungan, Green House bisa digunakan sebagai sarana belajar untuk  masyarakat sekitar. Belajar dalam arti masyarakat bisa mengetahui bagaimana cara menanam, merawat dan memanen hasil yang mereka tanam. Mengajak keluarga menikmati suasana berkebun dan memetik buah atau sayuran di green house bisa menjadi rekreasi yang menyenangkan buat masyarakat perkotaan.

Anda membutuhkan greenhouse sederhana dengan biaya pembuatan yang terjangkau untuk lahan terbatas di wilayah perkotaan atau pun untuk keperluan agrowisata? Produsen Rumah Kaca siap membantu memberikan solusinya. 

Silakan hubungi : HP. 081381570972 atau email : greenhouse.kediri@gmail.com.


Jumat, 25 November 2016

Budidaya Hidroponik Tanpa Green House ?



Tanaman hidroponik yang dibudidayakan secara konvensional di lahan terbuka relatif mudah terganggu dengan perubahan iklim yang bersifat mendadak sehingga tanaman menjadi stress, dengan demikian kuantitas dan kualitas hasil panen dapat turun drastis.

Untuk penggunaan di budidaya hidroponik, konstruksi  green house ini terbukti mendatangkan banyak manfaat diantaranya untuk membudidayakan tanaman di luar musim (off-season), florikultur, aklimatisasi, perbaikan varietas tanaman melalui penyilangan dan lain sebagainya.

Secara khusus, kita dapat memetik beberapa manfaat dari green house untuk budidaya hidroponik, antara lain:

  •     meningkatkan hasil panen 5 - 15 kali atau lebih;
  •     menekan biaya tenaga kerja;
  •     mengurangi kebutuhan jumlah dan biaya pemupukan;
  •     menghemat kebutuhan air;
  •     mengeliminasi serangan hama dan penyakit tanaman;
  •     membutuhkan area yang relatif kecil untuk memperoleh hasil panen dan keuntungan;
  •     memperbanyak tanaman yang akan dijadikan sebagai tanaman donor (eksplan) untuk keperluan kultur jaringan;
  •     membudidayakan tanaman langka (hampir punah) untuk tujuan konservasif perlindungan biodiversitas tanaman; dan
  •     mudah dalam mengoperasikan, memelihara dan mengendalikan peralatan dan mesin yang ada dalam green house tersebut. Untuk daerah yang sering dilanda angin kencang dan badai, mendirikan green house di daerah tersebut menjadi suatu keharusan.


Sebaiknya perlu diantisipasi beberapa kelemahan jika akan mendirikan bangunan ini utamanya dibutuhkan biaya investasi tinggi (overhead cost), menuntut ekstra perhatian dan perawatan sehingga sumberdaya manusia yang terampil dan berdedikasi menjadi kunci keberhasilan dalam optimalisasi pemanfaatan teknologi ini. 




Jika Anda menginginkan totalitas di hidroponik dan modal mencukupi, Anda bisa langsung membangun greenhouse berukuran besar. Sedangkan untuk hidroponik skala hobi, Anda bisa membuat greenhouse dengan kapasitas kecil dulu misalnya ukuran 3x2 meter, 3x5 meter, atau 6x9 meter, disesuaikan dengan ukuran lahan yang dimiliki.
 
Kontraktor Green House berpengalaman mengerjakan berbagai tipe dan desain rumah kaca (green house), mulai dari green house berukuran besar hingga Green House Mini berukuran 3×2 m2 yang cocok untuk menyalurkan hobi. Hubungi Produsen Rumah Kaca di HP. 081381570972 atau email : greenhouse.kediri@gmail.com.

Selasa, 22 November 2016

Green House Untuk Sekolah Adiwiyata Berwawasan Lingkungan Hidup



Adiwiyata adalah salah satu program yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup, yang diharapkan seluruh warga sekolah turut berpartisipasi didalamnya.

Lingkungan sekolah merupakan wadah belajar dan pembentukan karakter dan perilaku anak untuk mengembangkan berbagai aspek menyangkut pengembangan sikap, pengetahuan maupun keterampilan sebagai bekal anak / peserta didik dalam menghadapi tantangan jaman. Lingkungan sekolah yang ideal adalah sekolah yang mampu menciptakan suasana aman, nyaman, rapi, asri dan kondusif yang dapat memperlancar proses Kegiatan Belajar Mengajar di sekolah.



Salah satu upaya menciptakan kenyaman disekolah adalah membangun lingkungan sekolah yang bersih,rapi dan terawat, serta menimbulkan rasa aman, nyaman dan kondusif pada warga sekolah. Pada pelaksanaannya, penting bagi sekolah untuk mengembangkan program pelestarian lingkungan yang diintegrasikan dalam kurikulum dan dilaksanakan oleh seluruh warga sekolah.


Keberadaan green house di sekolah dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran khususnya bagi pelajaran biologi untuk belajar langsung (praktikum) dan mengajak para siswa untuk mengenali, mencintai dan melestarikan lingkungan. Green house selain memiliki fungsi menghindari terpaan air hujan yang dapat menyebabkan tumbuhan tersebut rusak atau mati, para siswa juga menjadi lebih nyaman dalam mempelajari jenis-jenis tanaman saat berada di dalam ruangan green house.


Sekolah  Anda membutuhkan green house dengan desain menarik dan biaya pembuatan yang terjangkau, Kontraktor Green House siap membantu. Silakan hubungi : HP. 081381570972 atau email : greenhouse.kediri@gmail.com.


Jumat, 18 November 2016

Tips Bercocok Tanam Sayuran Organik di Lahan Sempit



Sayuran organik adalah sayuran yang dibudidayakan secara alami tanpa menggunakan obat-obatan kimia. Oleh karena itu, kualitas sayuran ini dinilai lebih sehat karena tidak tercemar unsur kimiawi. Sayuran organik biasanya memiliki citarasa yang lebih segar, lebih manis, dan memiliki kandungan serat yang lebih tinggi.

Akan tetapi, harga sayuran organik di pasaran cenderung lebih mahal dibandingkan sayuran non-organik. Hal ini dikarenakan proses budidaya pada sayuran organik harus dilakukan secara lebih rutin dan lebih cermat. Kualitas nilai gizi sayuran organik yang lebih tinggi juga turut mempengaruhi mahalnya harga sayuran ini.



Nah, bagi anda yang ingin mencoba bercocok tanam sayuran organik sendiri di rumah, cobalah kiat-kiat berikut ini :

Lahan Penanaman
Bercocok tanam sayuran organik dapat dilakukan dengan memanfaatkan lahan yang sempit sekalipun. Bahkan jika anda kreatif, anda bisa membudidayakan sayuran-sayuran ini menggunakan barang bekas seperti ember, gelas, mangkuk, kaleng, botol, kotak kayu, dan lain-lain. Sebelum dipakai, jangan lupa bersihkan wadah-wadah ini terlebih dahulu agar tampilannya tidak kotor. Kemudian, terapkan teknik berkebun secara vertikal dengan menggantungkan barang-barang bekas ini di dinding sehingga akan menghemat tempat.

Media Tanam
Media tanam yang dipakai sangat mempengaruhi keberhasilan anda dalam menanam sayuran organik. Ingat, selalu gunakan tanah organik yang subur dan belum tercemar bahan-bahan kimia. Pun begitu dengan pupuk yang digunakan, pilih pupuk organik seperti pupuk kompos dan pupuk kandang. Untuk membuat media tanam, campurkan tanah dan pupuk organik secara merata dengan perbandingan 1:1. Media tanam ini lantas bisa dimasukkan ke wadah-wadah bekas yang sudah disiapkan sebelumnya.

Penanaman
Pada dasarnya, proses penanaman sayuran organik sama seperti saat kita menanam sayuran non-organik. Benih berupa biji ditanamkan ke media tanam dengan kedalaman antara 3-5 cm. Khusus untuk tanaman berbuah seperti tomat dan terong, sebelum ditanam sebaiknya disemai terlebih dahulu agar pertumbuhannya lebih optimal. Sedangkan, sayuran berdaun dan sayuran rambat tidak perlu melewati proses penyemaian ini.

Perawatan
Bentuk perawatan sayuran organik berupa penyiraman secara teratur dan pemupukan ulang. Tanaman budidaya idealnya harus disiram setiap dua kali sehari saat pagi dan sore. Sedangkan, pemupukan ulang bisa disesuaikan dengan jenis sayuran-sayuran yang dipelihara tersebut. Berikan pupuk majemuk yang mengandung fosfor untuk sayuran berbuah dan berikan pupuk urea untuk sayuran berdaun.


Pemanenan
Sayuran organik biasanya dapat dipanen setelah berusia sebulan. Pemanenan dilakukan dengan memetik bagian tanaman yang bisa dikonsumsi, seperti buah, daun, batang, atau bunga. Dalam budidaya skala kecil di lahan sempit, setiap tanaman bisa dipanen sebanyak dua kali. Selanjutnya, media tanam dapat didaur ulang kembali untuk digunakan menanam sayuran-sayuran yang lainnya seperti wheatgrass rumput gandum.

Jika Anda membutuhkan greenhouse sederhana dengan biaya pembuatan yang terjangkau untuk menunjang pertanian sayuran organik, Produsen Rumah Kaca siap membantu memberikan solusi dengan green house mini yang inovatif. Silakan hubungi : HP. 081381570972 atau email : greenhouse.kediri@gmail.com.